Metode
dan Teknik Pembelajaran PLS: Teknik Karya Wisata dan Kunjungan Lapangan
Oleh:
Arief Rachman, S. Pd
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
Metodologi
mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses
belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan
pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka
perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada
saat mengajar. Seperti yang telah kita ketahui metode pembelajaran itu sangat
banyak sekali, dan yang telah kita pelajari didalam kuliah ini yaitu metode
diad, broken square, role playing, dan ice breaking. Sekarang ini kami kelompok
VI akan menjelskan menenai metode karya wisata dan teknik kunjungan lapangan.
Metode karya wisata itu adalah
metode yang digunakan didalam proses mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama
dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian
dibukukan. Teknik kunjungan lapangan pengertiannya sama dengan teknik karya
wisata. Kedua metode ini digunakan supaya siswa dapat melihat secara langsung
objek yang akan dipelajarinya. Metode ini digunakan supaya siswa tidak merasa
jenuh didalam mengikuti proses pembelajaran yang setiap harinya dilaksanakan
didalam kelas. Didalam menggunakan metode ini guru dituntut harus mempunyai
rasa tanggung jawab yang tinggi, dan dapat merencanakan kegiatan karya wisata
ini dengan jelas.
Apabila ingin menggunakan metode ini
maka harus mengetahui dulu cara-cara teknis penggunaan metode ini. Karena apabila
orang yang menggunakan metode ini belum berpengalaman maka akan sulit dan repot
sekali didalam menggunakannya. Maka didalam menggunakan metode ini peran dari
guru/tutor senior sangatlah penting sekali, dikarenakan guru/tutor yang masih
baru perlu bimbingan didalam menggunakan metode ini. Maka dari itu kelompok
kami didalam makalah ini menjelaskan menganai cara-cara pelaksanaan metode
karya wisata.
B.
Rumusan
Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas, maka
dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
a)
Bagaimanakah pengertian metode karya wisata?
b)
Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dari metode karya wisata dan kunjungan lapangan?
c)
Bagaimanakah cara dari penggunaan metode karya wisata dan kunjungan lapangan?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
supaya mahasiswa tahu mengenai metode karya wisata dan metode kunjungan
lapangan, yang menurut kelompok kami metode ini wajib digunakan didalam proses
pembelajaran. Selain itu, mahasiswa supaya dapat melaksanakan metode ini nantinya.
Yang terpenting mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bagi mahasiswa pls.
PEMBAHASAN
A. Metode
Karya Wisata
1. Pengertian
dan Deskripsi Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu
metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan
siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain
serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Metode field trip atau
karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar
yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama
pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulumA sekolah.
Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan
umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan
wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Kadang-kadang dalam proses belajar
mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu
atau obyek yang lain. Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar
rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat
kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar
yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik
sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
Menurut Roestiyah (2001:85) ,teknik
karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut: Dengan
melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik
seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu
memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan
umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang
dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam
waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
Menurut Djamarah (2002:105), pada
saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat
tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk
belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu,
dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah
yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study
tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula
yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Sebelum karya wisata digunakan dan
dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan
menurut Mulyasa (2005:112) adalah: (a) Menentukan sumber-sumber masyarakat
sebagai sumber belajar mengajar, (b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan
tujuan dan program sekolah, (c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan
nilai-nilai paedagogis, (d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum,
apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan
tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan, (e) membuat dan
mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis, (f)
Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta
iklim yang kondusif. (g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai
atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan,
memberikan surat
ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan
karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan
memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Siswa dapat berpartisispasi dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu,
serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak
mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan
bakat khusus atau ketrampilan mereka, (b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan
para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara
langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka, (c) dalam
kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin
mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam
praktek, (d) Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak
terpisah-pisah dan terpadu.
Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada
keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini
dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai berikut: Karya wisata
biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat itu sangat
jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal itu pasti
memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih panjang
daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran
yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka
perlu bantuan dari sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan
segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut, perlu
dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang
berbahaya.
Agar penggunaan teknik karya wisata
dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
(a) Persiapan
Dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas,
mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan
dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak,
membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,
serta mengirim utusan,
(b) Pelaksanaan
karya wisata
Dimana
pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi
tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada
setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya,
serta memberi petunjuk bila perlu,
(c) Akhir
karya wisata
Pada
waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata,
menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh,
menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar,
model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
2.
Kelebihan dan
kekurangan Metode Karya Wisata
Kelebihan
dari metode karya wisata sebagai berikut :
a) Karyawisata
menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
pengajaran.
b) Membuat
bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c) Pengajaran
dapat lebih merangsang kreativitas anak.
d) Karya
wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran,
e) Informasi
sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
f) Memberikan
informasi teknis, kepada peserta secara langsung,
g) Memberikan
kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan
yang sebenarnya,
h) Memberikan
kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil,
i)
Membei kesempatan
kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan
teknologi mutakhir.
Kekurangan metode karyawisata
sebagai berikut :
a) Memerlukan
persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan
perencanaan dengan persiapan yang matang.
c) Dalam
karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
d) Memerlukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e) Biayanya
cukup mahal.
f) Memerlukan
tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan
anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
g) Memakan
waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan,
h) Kadang-kadang
sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi,
i)
Fasilitas yang
diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau
sekolah,
j)
Sangat memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang,
k) Memerlukan
koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih
waktu dan kegiatan selama karya wisata,
l)
Dalam karya wisata
sering unsure rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang
unsure studinya menjadi terabaikan,
m) Sulit
mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada
kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
B. Teknik
Kunjungan Lapangan
1. Deskripsi
singkat dan tujuan penggunaan teknik
Teknik kunjungan lapangan dilakukan sebagai
suatu studi yang telah direncanakan terlebih daulu. Rencana studi itu biasanya
disusun oleh sumber belajar bersama warga belajar. Penyusunan rencana
didasarkan atas kebutuhan belajar yang dinyatakan oleh para warga belajar.
Kebutuhan belajar itu dapat dilengkapi pula dengan kebutuhan dari sumber
belajar, lembaga atau masyarakat. Dengan demikian rencana itu dapat disetujui
oleh warga belajar dan sumber belajar serta mungkin pula disetujui oleh lembaga
dan masyarakat. Rencana iu memuat komponen-komponen antara lain : tujuan yang
ingin dicapai melalui kunjungan lapangan itu, kegiatan-kegiatan yang akan di
lakukan, pembagian tugas, pengaturan
penempaan warga belajar di lapangan, jadwal dan waktu kegiatan laporan proses
dan hasil studi, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Tujuan penggunaan teknik ini ialah agar para warga belajar memperoleh
pengalaman langsung dari obyek-obyek yang dikunjungi serta memperoleh pengalaman belajar
dari kegiatan
dilapangan seperti tentang
latihan dan pekerjaan dalam
dunia keidupan nyata. Disamping itu teknik ini dapat digunakan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan
yang telah dimiliki oleh para warga belajar dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan nyata.
2. Langkah-Langkah
Penggunaan Teknik
1. Sumber
belajar bersama warga belajar mengidentifikasi kebutuhan belajar dari para
warga belajar yang dapat dijadikan dasar untuk penyusunan rencana kunjungan
lapangan.
2. Atas
dasar kebutuhan belajar itu, sumber belajar bersama warga belajar menyusun
rencana pelaksanaan kunjungan lapangan dengan
komponen-komponen sebagaimana dikemukakan pada butir a.
3. Sumber
belajar menugaskan kepada warga belajar untuk
menjajagi objek yang akan dikunjungi,
guna menyampaikan informasi tentang rencana kunjungan dan untuk
mengidentifikasi informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan rencana
kunjungan lapangan itu. Hasil identifikasi informasi itu dijadikan masukan
untuk memodifikasi atau menyempurnakan rencana pelaksanaan kunjungan lapangan.
4. Sumber
belajar membantu warga belajar dalam melaksanakan kunjungan lapangan dengan
kegiatan antara lain:
A. Mengarahkan
dan memotivasi para warga belajar untuk melakukan tugas dan kegiatan
sebagaimana tercantum dalam rencana.
B. Menugaskan
atau bersama warga belajar untuk melakukan memonitoring, supervisi dan evaluasi
pelaksanaan kunjungan lapangan.
5. Selasai
kunjungan lapangan para warga belajar menyussn laporan pelaksanaan tugas
kunjungan lapangan.
6. Para
warga mendiskusikan proses, hasil dan pengaruh kunjungan lapangan.
7. Sumber
belajar bersama para warga belajar melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil pelaksanaan teknik
kunjungan lapangan.
3. Keunggulan
dan Kelemahan Teknik
Keunggulan
|
Kelemahan
|
1. Dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga belajr melalui pengalaman
langsung dari situasi keidupan nyata.
2. Warga
belajar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diorganisasi
untuk memecahkan masalah dalam dunia kehidupan sebenarnya.
3. Warga
belajar dapat bekerjasama denan menggabungkan latar belakang kemampuan
kelompok dan latar belakang perorangan yang berbeda-beda.
4. Warga
belajar termotivasi untuk mengembangkan kreaktivitas mereka dalam kehidupan
nyata.
5. Dapat
menimbulkan kegiatan belajar yang bergairah dan bergembira.
|
1. Memerlukan
kerjasama yang erat dan motivasi tinggi diantara wara belajar untuk melakukan
kunjungan lapangan.
2. Menuntut
kemahiran warga belajar untuk kreaktif dalam mengembangkan pengetauan dan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
3. Memerlukan
kegiatan monitoring, supervisi dan pengarahan dari piak diluar warga belajar
4. Waktu
yang diperlukan mungkin lebi lama dari waktu yang telah direncanakan.
|
4. Kapan
Teknik Ini Tepat Di Gunakan
Teknik kunjungan lapangan akan tepat
diguanakan apabila : 1. Warga belajar memerlukan pengalaman belajar secara
langsung dari kehidupan nyata; 2. Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat atau suatu lembaga yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah dimiliki oleh para warga belajar; 3. Para warga belajar dengan latar
belakang yang berbeda dalam melaksanakan tugas dalam kehidupan nyata
dikembangkan melalui kunjungan ke obyek-obyek yang sebenarnya.
5. Contoh
Penggunaan Teknik
Sebagai sumber belajar dalam program
latihan pramuka tingkat penggalang, anda menetapkan kunjungan lapangan sebagai
salah satu kegiatan pada mingu terakhir program latihan itu. Kunjungan lapangan
itu akan dilakukan ke suatu desa pemuda atau suatu gugus pramuka yang telah
dinilai maju.
Untuk maksud itu, anda melakukan persiapan
pelaksanaan kunjungan lapangan dengan mengunakan langkah-langkah penggunaan
teknik sebagaimana tercantum dalam butir b. selesai melaksanakan teknik
kunjungan, lakukan evaluasi oleh anda dan para warga belajar terhadap proses
hasil pengunaan teknik ini.
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN BP3LS KEBUN JERUK JAKARTA
BARAT
A. Deskripsi
Umum dan Sejarah BP3LS
BP3LS sendiri
merupakan kepanjangan dari Balai Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Luar
Sekolah. BP3LS ini terletak di Jl. Kebun jeruk Raya No. 1A, Kebun Jeruk,
Jakarta Barat dengan No Telp. (021) 53670742 Fax. 5359602. BP3LS sebelumnya
bernama PLPM ( Pusat Latian Pendidikan Masyarakat ) pada tahun 1959, lalu
berubah nama menjadi PLNPM ( Pusat Latihan Nasional Pendidikan Masyarakat )
perubaan terjadi pada tahun 1978. Kemudian berubah nama lagi menjadi BPKB (
balai Penembangan Kegiatan Belajar) Kebun Jeruk Jakarta pada tahun 1978 yang
merupakan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah,
Pemuda dan Olehraga.
Pada akhirnya BPKB berubah nama lagi
menjadi BP3LS ( Balai Pengembangan dan Penelitian Pendidikan Luar Sekolah )
sampai sekarang ini. Perubahan nama menjadi BP3LS dikeluarkan melalaui
keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, nomor: 41 Tahun 2003
tanggal 2 Juni 2003, tentang: Pembentukan Organisasi dan tata Kerja Balai
Pengembangan dan Pelatian Pendidikan Luar Sekolah. BP3LS sampai saat sekarang
ini telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubaan waktu, baik
yang berkaitan dengan tugas, dan fungsinya, maupun bentuk organisasi dan
program kerjanya. Di Jakarta sendiri hanya terdapat satu BP3LS, dengan cakupan
wilayah kerja yaitu wilayah Provinsi DKI Jakarta. BP3LS yang ada di Jakarta masuk kedalam
wilaya Regional I Bandung.
B. Visi
dan Misi BP3LS
Visi
Adapun Visi dari BP3LS DKI Jakarta adalah
terwujudnya produk pengembangan yang berkualitas, unggul, dan terpenuhinya
kepuasan layanan PLS bagi masyarakat pengguna.
Misi
Misi
dari BP3LS yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan
kemampuan dan profesionalisme pendidikan tenaga kependidikan (SDM) dalam
melakukan layanan PLS.
2. Perwujudan
masyarakat untuk dapat belajar mengetahui sesuatu (Learning To Know), belajar
agar dapat mengajarakan sesuatu (Learning To Do), belajar unutk menjadikan
dirinya sendiri (Learning To Be), dan belajar untuk dapat bersosialisasi
(learning To Life Together).
3. Perwujudan
pruduk pengembangan PLS yang unggul dan kompetitif.
4. Perwujudan
pusat pelayanan informasi PLS yang cepat, tepat dan lengkap.
5. Perwujudan
berbagai hasil studi PLS yang bermutu.
C. Tugas
dan Fungsi dari BP3LS
Tugas
Adapun tugas dari BP3LS
yang sebaaimana tertuang didalam SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 14 tahun 2003
adalah melaksanakan pengambangan dan pelatihan sumber daya manusia, penelitian
dan penembangan program, model, dan media pendidikan luar sekolah.
Fungsi
BP3LS
sendiri mempunyai 6 fungsi, yaitu:
1. Menyusun
rencana dan program kegiatan operasional pengembangan dan pelatihan SDM,
penelitian dan pengembangan program, pendidikan kesetaraan, kursus, pendidikan
berkelanjutan, serta pendidikan perempuan dan keluarga.
2. Pelaksanaan
pengembanan dan pelatian SDM yang meliputi pendidikan kesetaraan, kursus,
pendidikan bekelanjutan serta pendidikan perempuan dan keluarga.
3. Pelaksanaan
penelitian dan pengembangan program, model dan media pendidikan luar sekolah,
yang melipui pendidikan kesetaraan, kursus, pendidikan berkelanjutan, serta
pendidikan perempuan dan keluarga.
4. Pelaksanaan
dan pembinaan hubungan kerjasama dengan instansi terkait, dunia usaha dan dunia
industri, serta asosiasi profesi masyarakat.
5. Pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan teradap pelaksanaan program kagiatan.
6. Pelaksanaan
kegiatan ketatausahaan.
D. Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi dari BP3LS adalah sebagai berikut:
1. Kepala
Balai
2. Subbagian
Tata Usaha
3. Seksi
Pelatihan
4. Seksi
Penelitian, Pengembangan Program dan Media Belajar
5. Sanggar
Kegiatan Belajar Kotamadya/Kabupaten Administrasi
6. Sub
Pokok Jabatan Fungsional

![]() |
E. Pamong
Belajar
Pamong Belajar adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka
pengembangan model dan pembuatan percontohan serta penilaian dalam rangka
pengendalian mutu dan dampak pelaksanaan program pendidikan luar sekolah,
pemuda, dan olahraga.
Jabatan fungsional pamong belajar terdiri
dari atas Pamong Belajar Terampil dan Pamong Belajar Ahli. Pamong Belajar
Terampil adalah jabatan fungsional Pamong Belajar yang tugasnya melakukan
kegiatan belajar mengajar, penilaian dan melaksanakan sebagaian kegiatan
pengembangan model berdasarkan keterampilan yang dimliki. Sedangkan Pamong
Belajar Ahli adalah jabatan fungsional pamong belajar yang tugasnya melakukan
kegiatan belajar mengajar, penilaian dan melaksanakan kegiatan pengembangan
model berdasarkan keahlian yang dimiliki.
Adapun
bidang dari kegiatan Pamong Belajar yaitu terdiri atas:
1) Pendidikan,
meliputi:
a. Pendidikan
sekolah dengan memperoleh ijazah/gelar,
b. Pendidikan
dan pelatihan fungsional dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan.
2) Pengembangan
model, meliputi:
a. Identifikasi
kebutuhan belajar wilayah,
b. Perancangan
model,
c. Uji
coba model,
d. Penyusunan
master model,
e. Pembakuan
model.
3) Kegiatan
belajar mengajar dalam rangka pengembangan model dan pembuatan percontohan,
meliputi:
a. Persiapan
pelaksana kegiatan belajar mengajar,
b. Pelaksana
kegiatan belajar mengajar,
c. Pemantauan
kegiatan belajar mengajar,
d. Penilaian
kegiatan belajar mengajar.
F.
Proses
Pengembangan Model PNF






















































PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode karya wisata adalah suatu
metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan
siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain
serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Metode karya wisata
dan metode kunjungan lapangan merupakan metode yang hampir sama. Intinya metode
ini adalah belajar langsung kelapangan, dengan demikian siswa diharapkan dapat
lebih mengerti dan juga siswa supaya tidak bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran yang setiap harinya dilaksanakan didalam kelas. Didalam
menggunakan teknik hal yang perlu diperhatikan adalah masalah perencanaan,
karena supaya teknik ini berhasil maka harus membuat perencanaan yang bagus.
Hal yang perlu diperhatikan juga adalah masalah pemilihan tempat, surat izin,
dan evaluasi dari hasil kunjungan lapangan yang telah kita lakukan.
B. Saran
Dalam menggunakan metode ini guru
akan mengalami banyak kesulitan, karena metode ini mempunyai tingkatan kesulitan
dan tanggung jawab yang lumayan besar. Jadi saya menyarankan kepada para
mahasiswa ataupun guru-uru yang akan menggunakan metode ini nantinya supaya
didalam memilih tempat yang akan dikunjungi nanti supaya yang dekat – dekat
saja. Apabila mengunjungi tempat yang dekat maka biaya yang dikeluarkan pun
akan kecil dan juga didalam membuat surat izin
pun kan lebih
mudah untuk disetujui oleh pihak sekolah ataupun pihak Dinas setempat. Selain
itu didalam menggunakan metode ini sebelumnya terlebih dahulu merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar